49 Hari Menuju Bulan Suci Ramadhan
“Aku dan orang yang mengasuh atau memelihara anak yatim akan berada di surga begini,” lalu beliau mengisyaratkan dengan jari telunjuk dan jari tengah serta merenggangkannya sedikit.” (HR Bukhari, Tirmidzi, Abu Daud dan Ahmad dari Sahl bin Sa’d).
Penjelasan Hadist
Menurut Al-Qur’an, anak yatim (anak yang ditinggal ayahnya) harus dikasihi, dipelihara, dan diperhatikan. Ada beberapa keutamaan mencintai dan memuliakan anak yatim, antara lain:
- meraih peluang dekat dengan Rasulullah SAW di Surga
pemelihara anak yatim dijamin masuk Surga, dan diberi gelar abror (saleh atau taat kepada Allah) - Orang yang memelihara anak yatim juga akan masuk Surga berdekatan dengan Rasulullah SAW dan bisa menjadi teman Rasulullah di Surga.
Namun, hadis di atas menunjukkan bahwa setelah anak tersebut mencapai usia baligh (dewasa), ia tidak lagi disebut sebagai anak yatim. Ini menunjukkan bahwa dalam agama Islam, orang yatim memiliki hak yang sama seperti orang lain dan harus dipedulikan dan dilindungi.
YATIM, adalah anak yang ditelantarkan (meninggal) oleh ayahnya ketika masih kecil atau belum cacat. Sebaliknya, jika sang ibu tidak ada, seseorang berbicara tentang seorang yatim piatu.
“Anak yatim tidak lagi disebut sebagai anak yang melihat mimpi (baligh)” (HR. Abu Dawud riwayat Ali bin Abi Thalib). (Sunan Abi Daud, Kitab Al-Washaya No. 2489). Tidak ada satupun anak yang ingin dilahirkan dalam kondisi seperti itu dengan orang tua yang tidak lengkap atau bahkan tanpa keduanya.
Karena itulah keberadaan mereka, para “yatim piatu”, harus menjadi perhatian kita semua.
Dalam Al-Quran kata yatim disebutkan sebanyak 23 kali, yaitu 8 kali dalam bentuk tunggal, 14 kali dalam bentuk jamak dan 1 kali dalam bentuk ganda (mutsanna).
Al-Qur’an secara khusus menyatakan bahwa anak yatim adalah karakter yang harus disayang, dirawat dan dijaga.
Allah berfirman:
“Mereka bertanya kepadamu tentang anak yatim, katakan lah “Memperbaiki keadaan mereka adalah baik,” (QS. Al-Baqarah [2]: 220).
220).
Tahukah Anda bahwa ada banyak manfaat mencintai dan menghormati anak yatim?
Berikut keutamaan menyayangi anak yatim yang dikutip dari buku Dahsyatnya Doa Anak Yatim karya M. Khallurrahman Al Mahfani:
1. Ambil kesempatan untuk dekat dengan Nabi SAW di Surga
Orang yang memelihara anak yatim akan masuk surga di dekat Nabi SAW. Siapa yang tidak ingin dekat dengan seorang nabi? Dimana kedekatan itu seperti jari telunjuk dan jari tengah. Begitu dekat. Masya Allah.
“Aku dan orang yang mengasuh atau memelihara anak yatim akan berada di surga begini,” kemudian beliau mengisyaratkan dengan jari telunjuk dan jari tengah dan merenggangkannya sedikit.” (HR. Bukhari, Tirmidzi, Abu Daud dan Ahmad dari Sahl bin Sa’d). (Lihat Shahih Bukhari, Kitab Ath-Thalaq: 4892. Sunan Tirmidzi, Kitab Al-Birr wa Ash-Shilah’an Rasulillah: 1841. Sunan Abi Daud, Kitab Al-Adab:4483).
2. Pengasuh anak yatim dijamin masuk surga
Jika karena suatu hal mereka, para wali anak yatim, tidak bisa menjadi sahabat Nabi di surga, dia tetap dijamin masuk surga.
“Orang yang memelihara anak yatim di kalangan umat muslimin, memberikannya makan dan minum, pasti Allah akan masukkan ke dalam surga, kecuali ia melakukan dosa yang tidak bisa diampuni.” (HR. Tirmidzi dari Ibnu Abbas). (Lihat Sunan Tirmidzi, Kitab Al-Birr wa Ash-Shilah’an Rasulillah: 1840).
3. Diberi Gelar Abror (Saleh atau Taat Kepada Allah)
Mengetahui, merawat anak yatim dan memberi makan mereka dan orang miskin adalah tanda orang yang saleh.
“Sesungguhnya orang-orang yang berbuat kebajikan (abror) minum dari gelas (berisi minuman) yang campurannya adalah air kafur. Yaitu mata air (dalam surga) yang diminum oleh hamba-hamba Allah dan mereka dapat memancarkannya dengan sebaik-baiknya. Mereka menunaikan nazar dan takut akan suatu hari yang azabnya merata di mana-mana. Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim dan orang yang ditawan.” (QS. Al-Insan: 5-6).
4. Allah Beri Pertolongan
Menolong anak yatim melalui berbagai kegiatan minat yang tulus menjadi ibadah yang mendatangkan pertolongan Allah.
“Barangsiapa yang menghilangkan kesusahan orang mukmin di dunia maka Allah akan menghilangkan kesusahannya di dunia dan akhirat. Barangsiapa yang meringankan kesulitan orang mukmin di dunia maka Allah akan meringankan kesulitannya di dunia dan akhirat. Dan barangsiapa yang menutupi aib orang muslim maka Allah akan menutupi aibnya di akhirat. Allah akan menolong hamba-Nya selama hamba itu menolong saudaranya. (HR. Muslim dan Ashhabus Sunan dari Abu Hurairah). (Lihat Shahih Bukhari, Kitab Al-Adab: 5557).
5. Menghindarkan dari Siksa Akhirat yang Pedih
“Demi Yang Mengutusku dengan hak, Allah tidak akan menyiksa pada hari kiamat nanti orang yang menyayangi anak yatim, lemah lembut pembicaraan dengannya, menyayangi keyatiman dan kelemahannya. (HR. Thabrani dari Abu Hurairah). (Imam Ath-Thabrani, Al-Mu’jam Al-Ausath, VIII/346. Hadist no. 8828).
6. Ladang Amal Shalih untuk di Akhirat Kelak
“Jika manusia mati maka terputus lah amalnya, kecuali tiga perkara: sedekah jariah, ilmu yang bermanfaat dan anak saleh yang selalu mendoakannya.” (HR. Muslim dari Abu Hurairah).
7. Meraih Keberuntungan dan Menjadi yang Terbaik
Memelihara dan memuliakan anak yatim merupakan salah satu bentuk ibadah sosial dalam rangka amar makruf (mengajak kebaikan) dan nahi mungkar (melarang berbuat maksiat). Rasulullah SAW bersabda sebagai berikut ini: “Siapa saja yang menyeru kepada kebaikan, maka baginya pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya itu.” (HR. Muslim, Tirmidzi dan Abu Daud dari Abu Mas’ud).
Dengan memuliakan anak yatim, InsyaAllah kita akan diberikan keutamaan-keutamaan besar, antara lain dekat dengan Rasulullah di surga, melunakkan hati yang keras, terpenuhinya kebutuhan hidup, dan memperoleh perlindungan di hari kiamat. Wallahu a’lam.
Donasi : https://rumahharapan.or.id/donasi/
Instagram : https://www.instagram.com/rumahharapan/