Rumah Harapan

86 Hari Menuju Bulan Suci Ramadhan

86 Hari Menuju Bulan Suci Ramadhan

86 hari menuju bulan suci ramadhan

86 Hari Menuju Bulan Suci Ramadhan

لَنْ تَنَالُوا الْبِرَّ حَتَّى تُنْفِقُوا مِمَّا تُحِبُّونَ وَمَا تُنْفِقُوا مِنْ شَيْءٍ فَإِنَّ اللَّهَ بِهِ عَلِيمٌ (92)
“Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna),sebelum kamu menafkahkan sebagian harta yang kamu cintai.”
(Qs, Ali-Imran:92)
Kalian sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna) sebelum kalian menafkahkan sebagian harta yang kalian cintai. Dan apa saja yang kalian nafkahkan, maka sesungguhnya Allah mengtahuinya.

86 Hari Menuju Bulan Suci Ramadhan

Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Rauh, telah menceritakan kepada kami Malik, dari Ishaq, dari Abdullah ibnu Abu Talhah yang pernah mendengar dari Anas ibnu Malik, bahwa Abu Talhah adalah seorang Ansar yang paling banyak memiliki harta di Madinah, dan tersebutlah bahwa harta yang paling dicintainya adalah Bairuha (sebuah kebun kurma) yang letaknya berhadapan dengan Masjid Nabawi. Nabi Saw. sering memasuki kebun itu dan meminum airnya yang segar lagi tawar. Sahabat Anas r.a. melanjutkan kisahnya, bahwa setelah diturunkan firman-Nya yang mengatakan

Bahwa sahabat Umar mengatakan, “Wahai Rasulullah, aku belum pernah memperoleh harta yang paling aku cintai dari semua harta yang ada padaku selain bagianku dari ganimah Khaibar. Apakah yang harus aku lakukan terhadapnya menurutmu?” Maka Rasuiullah Saw. menjawab: Tahanlah pokoknya dan sedekahkanlah (di jalan Allah) buah (hasil)nya.

Al-Hafiz Abu Bakar Al-Bazzar mengatakan, telah menceritakan kepada kami Abul Khattab (yaitu Ziyad ibnu Yahya Al-Hassani), telah menceritakan kepada kami Yazid ibnu Harun, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Amr, dari Abu Amr ibnu Hammas, dari Hamzah ibnu Abdullah ibnu Umar yang menceritakan bahwa telah sampai kepadanya ayat berikut, yaitu firman-Nya Kalian sekali-kali tidak sampai kepada kebaktian (yang sempurna) sebelum kalian menafkahkan sebagian harta yang kalian cintai Maka ia teringat kepada pemberian Allah yang paling ia cintai, yaitu seorang budak wanita Romawi. Aku (Ibnu Umar) berkata Dia merdeka demi karena Allah Seandainya aku menarik kembali sesuatu yang telah kujadikan sebagai amal

Bagikan :

Galang dana Mendesak

Pemenuhan Fasilitas Kesehatan

Rp. 0

Terkumpul

0

Donasi

Pemenuhan Sarana Prasarana Pendidikan

Rp. 0

Terkumpul

0

Donasi

Pemenuhan Kebutuhan Papan

Rp. 0

Terkumpul

0

Donasi

Pemenuhan Kebutuhan Pangan

Rp. 0

Terkumpul

0

Donasi

Pemenuhan Kebutuhan Sandang

Rp. 0

Terkumpul

0

Donasi

Mudik Bersama Yatim

Rp. 10.000

Terkumpul

1

Donasi