Rumah Harapan

Keutamaan Menuntut Ilmu

Keutamaan Menuntut Ilmu

Keutamaan Menuntut Ilmu

Keutamaan Menuntut Ilmu

Keutamaan Menuntut Ilmu

Pertama, thalabul ilmu merupakan kewajiban dalam agama Islam, sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam; “menuntut ilmu wajib atas setiap orang Islam”. Karena ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mendapatkan wahyu adalah ayat tentang ilmu yakni Iqra (bacalah).

Menuntut Ilmu Dapat Mengangkat Derajat

Kedua, mengangkat derajat. Janji Allah subhanahu wata’ala bahwa orang-orang yang menuntut ilmu derajatnya akan diangkat oleh Allah subhanahu wata’ala yang artinya:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قِيْلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوْا فِى الْمَجٰلِسِ فَافْسَحُوْا يَفْسَحِ اللّٰهُ لَكُمْۚ وَاِذَا قِيْلَ انْشُزُوْا فَانْشُزُوْا يَرْفَعِ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنْكُمْۙ وَالَّذِيْنَ اُوْتُوا الْعِلْمَ دَرَجٰتٍۗ وَاللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرٌ

“Wahai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu “Berilah kelapangan di dalam majelis-majelis,” lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Apabila dikatakan, “Berdirilah,” (kamu) berdirilah. Allah niscaya akan mengangkat orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Mujadalah: 11).

Kalau ada yang mengatakan, “Untuk apa sekolah tinggi-tinggi kagak bekal mengubah nasib loh.” Jawablah dengan kata yang sopan “iya pendidikan tidak akan mengubah diri saya, tetapi akan mengubah pemikiran saya, kalau pemikiran saya berubah maka semua yang ada pada diri saya akan berubah.” Termasuk titel yang diberikan setelah menyelesaikan pendidikan, jadikanlah sebagai motivasi bahwa pendidikan yang saya raih adalah jerih payah menuju kesuksesan. Sukses itu adalah bagian beberapa derajat yang ada dalam surah Al-Mujadalah ayat 11.

Ilmu Adalah Bekal

Ketiga, penuntut ilmu harus memiliki bekal/modal sebagaimana perkataan Imam Asy-Syafi’i “lantanalul ilma illa bi sittatin; dzaka’in (cerdas), wa hirshin (semangat), wa ijtihadin (sungguh-sungguh), wa bulghotin (biaya), wa irsyadi ustadzin (petunjuk guru), wa thulu zamanin (panjangnya waktu).” Perkataan sang imam tentang bekal/modal menuntut ilmu harus dimiliki betul oleh para penuntut ilmu, karena ilmu itu bagaikan cahaya. Seumpama cahaya lampu yang menyinari ruangan bahkan sampai sebesar cahaya matahari yang menyinari seluruh alam.

Maka seseorang yang memiliki ilmu harus mampu menyinari orang-orang disekitarnya, jadilah cahaya yang jernih yakni setiap perkataan dan ucapannya benar-benar dari hati nurani yang paling dalam, cahaya yang suci bersih dari kata-kata kotor atau yang tidak enak di dengar, cahaya yang tidak menyilaukan perkataannya tidak menyakitkan dan menyebalkan, cahaya yang menyejukkan membuat di sekitar menjadi merasa aman dan damai.

 

طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ

Menuntut ilmu itu wajib atas setiap Muslim” (HR. Ibnu Majah no. 224, dari sahabat Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, dishahihkan Al Albani dalam Shahiih al-Jaami’ish Shaghiir no. 3913).

Hadis di atas tentunya sudah tidak asing di benak kita, bahwa kewajiban menuntut ilmu itu diperuntukkan bagi setiap orang Islam. Syaikh Az Zarnuji pun menjelaskan, bahwa diwajibkan pula atas seorang Muslim, mempelajari ilmu yang dibutuhkan dirinya sekarang ini, dan juga ilmu yang dapat diamalkan kapan saja dan dimana saja.

Mengapa wajib bagi setiap Muslim untuk menuntut ilmu? Karena ada banyak keutamaan ilmu. Beberapa keutamaan ilmu diantaranya adalah:

  1. Ilmu adalah kekhususan, ilmu adalah keistimewaan yang Allah subhanahu wa ta’ala khususkan hanya untuk manusia semata. Selain ilmu, manusia dan hewan memiliki kesamaan.
  2. Ilmu dapat mengantarkan seseorang menuju kepada kebajikan dan ketaqwaan. Dan sebab ketaqwaan itu, seseorang dapat memperoleh kemuliaan di sisi Allah subhanahu wa ta’ala, dan kebahagiaan abadi.

Keutamaan akan ilmu ini seyogyanya dapat menjadikan setiap Muslim senantiasa bersemangat dan bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu.

Dalam hadits lainnya Rasulullah SAW bersabda,

تَعَلَّمُوْاوَعَلِّمُوْاوَتَوَاضَعُوْالِمُعَلِّمِيْكُمْ وَلَيَلَوْا لِمُعَلِّمِيْكُمْ ( رَواهُ الطَّبْرَانِيْ)

“Belajarlah kamu semua, dan mengajarlah kamu semua, dan hormatilah guru-gurumu, serta berlaku baiklah terhadap orang yang mengajarkanmu.” (HR Tabrani).

Tidak ada ruginya bagi kita yang menuntut ilmu, semua jalan kehidupannya akan dipermudah sebagaimana sabda Rasulullah SAW,

 وَمَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا، سَهَّلَ اللهُ لَهُ بِهِ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ

 Artinya : “Barang siapa yang menempuh suatu jalan untuk mencari ilmu, maka Allah memudahkan untuknya jalan menuju surga.” (HR Bukhari dan Muslim).”

Tak hanya itu, ada manfaat lain bagi kita yang menuntut ilmu :

  • Allah SWT membedakan dan mengangkat derajat orang yang berilmu.
  • Orang yang berilmu sentiasa dijadikan rujukan.
  • Ilmu satu-satunya warisan Nabi dan kekal. Rasulullah SAW juga menegaskan keutamaan ilmu yang bermanfaat, baik saat masih di dunia atau setelah wafat.

إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثٍ: صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ، أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ، أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ

“Jika seorang manusia meninggal, terputuslah amalnya, kecuali dari tiga hal: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat atau anak shalih yang berdoa untuknya.” (HR. Muslim).

Bagikan :

Galang dana Mendesak

Pemenuhan Fasilitas Kesehatan

Rp. 0

Terkumpul

0

Donasi

Pemenuhan Sarana Prasarana Pendidikan

Rp. 0

Terkumpul

0

Donasi

Pemenuhan Kebutuhan Papan

Rp. 0

Terkumpul

0

Donasi

Pemenuhan Kebutuhan Pangan

Rp. 0

Terkumpul

0

Donasi

Pemenuhan Kebutuhan Sandang

Rp. 0

Terkumpul

0

Donasi

Mudik Bersama Yatim

Rp. 10.000

Terkumpul

1

Donasi

Artikel Lainnya